SELAMAT DATANG DI BLOG EKA FITRI LESTARI Eka Fitri Lestari: MENYUSUN TEKS PIDATO

Sabtu, 10 September 2011

MENYUSUN TEKS PIDATO

Indikator
1. Kumpulkan bahan–bahan yang berhubungan dengan topik dan tujuan pidato!
2. Buatlah kerangka pidato dengan langkah – langkah :
a. Tentukanlah tema/ topik pidato!
b. Tentukanlah tujuan pidato!
c. Susunlah pembukaan, isi, dan penutup pidato.
3. Kembangkanlah kerangka pidato tadi menjadi naskah pidato. Saat menulis naskah pidato perhatikanlah hal berikut ini!
a. Hindari istilah yang muluk-muluk agar dapat dipahami dengan mudah.
b. Gunakan struktur kalimat yang sederhana agar tidak sulit dipahami.
c. Naskah terdiri 3 bagian pokok : awal, isi, akhir.
d. Susunlah secara urut dan runtut agar mudah diikuti.
e. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
f. Gunakan EYD yang benar.

Contoh kerangka pidato:
Tema : perpisahan kelas XII
Tujuan : memberi informasi dan kesan
1. Pembuka
1.1 Salam pembuka
1.2 Ucapan syukur kepada Tuhan
1.3 Ucapan terima kasih kepada pihak yang membantu
2. Isi pidato
2.1 Pengakuan/ kesan selama berada di sekolah
2.2 Pesan kepada adik kelas
2.3 Makna perpisahan dan pelepasan
3. Penutup
3.1 Permohonan maaf
3.2 Mohon doa dari guru dan adik kelas
Pidato adalah penyampaian uraian secara lisan tentang suatu hal di depan umum. Dalam kehidupan sehari – hari, mungkin saja kalian diminta mewakili seseorang, sebuah keluarga, atau organisasi untuk menyampaikan pidato. Hal itu dapat terjadi (baik mempunyai jabatan tertentu maupun tidak) karena dalam anggapan mereka, sebagai siswa sekolah menengah atas, kalian pasti mampu melaksanakannya.
Pada dasarnya, setiap manusia dituntut untuk menguasai empat keterampilan berbahasa, yaitu : menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut tidak hanya ada pada bahasa Indonesia, melainkan pada semua bahasa. berpidato merupakan keterampilan berbicara. Sebenarnya, kegiatan ini tidak sulit, tetapi orang sering tidak mau atau takut melaksanakannya. Biasanya, ketakutan itu disebabkan oleh “demam panggung”.
Demam panggung dimiliki setiap orang. Hal itu tergantung bagaimana cara mereka mengatasinya. Mempersiakan diri merupakan salah satu cara mengatasi “demam panggung”.
Berikut ini langkah – langkah dalam persiapan berpidato.
1. Menentukan topik.
2. Menentukan maksud/tujuan.
3. Menganalisis situasi dan pendengar.
4. Memilih dan merumuskan topik ke dalam ide – ide yang lebih terperinci.
5. Mengumpulkan bahan.
6. Memahami dan menghayati materi
7. Melaksanakan pidato.
Perhatikan contoh naskah pidato dalam acara serah terima pengurus OSIS berikut ini!
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bapak Kepala Sekolah yang kami hormati,
Bapak Pembina OSIS yang kami hormati,
Bapak Ibu Guru yang kami hormati,
Rekan – rekan Pengurus MPK dan Pengurus OSIS yang kami sayangi,

Marilah kita panjatkan puji syukur kita kepada Tuhan yang Mahamurah atas segala rahmat yang telah dilimpahkannya kepada kita, terutama rahmat iman dan kekuatan. Kami bersyukur kepada Tuhan dan mengucapkan terima kasih sebesar – besarnya kepada Bapak Kepala Sekolah, Bapak Pembina OSIS, Bapak Ibu Guru, dan rekan – rekan yang telah memenuhi undangan kami sekaligus memberikan dukungan dan bantuan sehingga acara serah terima pengurus OSIS dapat berlangsung.
Serah terima pengurus OSIS pada hari ini merupakan begian dari realisasi ketentuan organisasi yang tertuang dalam AD dan ART, baik MPK maupun OSIS. Berdasarkan kurun waktu kepengurusan yang sudah ditentukan, maka pada hari ini dilaksanakanlah serah terima kepengurusan OSIS tersebut.
Serah terima jabatan ini sekaligus merupakan pengalihan tanggung jawab dan tugas dari pengurus lama kepada pengurus baru. Oleh karena itu, untuk teman – teman pengurus baru, kami ucapkan selamat menyongsong tugas dan melanjutkan atau membaharui program kerja yang pernah kami laksanakan.
Kami berkeyakinan bahwa melalui semangat kebersamaan, segala kesulitan pasti teratasi. Namun, kami pun sangat menyadari bahwa selama melaksanakan tugas banyak kelemahan dan kekhilafan. Karena itu, dalam kesempatan ini, perkenankan kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar – besarnya. Kepada Bapak Kepala Sekolah, Bapak Pembina OSIS, Bapak Ibu guru, tak lupa kami menyampaikan terima kasih yang setulus- tulusnya atas bimbingannya selam ini.
Akhirnya, atas segala bimbingan, perhatian, dan kerja sama dari semua unsure sekolah, kami ucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya.

1. Topik Pidato
Topi pidato merupakan pokok permasalahn yang disampaikan melalui pidato. Topik tersebut dapat bermacam – macam, misalnya ilmu pengetahuan, masalah sosial, penyambutan, pergantian kepengurusan organisasi, serah terima jabatan organisasi, laporan kegiatan, wisuda/ kelulusan, atau penyampaian ikut bergembira/ berduka. Topik pidato bias disampaikan secara tersirat atau tersurat, tetapi lebih baik jika disampaikan secara tersurat/ eksplisit.
Topik pada contoh naskah pidato di atas adalah serah terima jabatan pengurus OSIS. Topik tersebut di sampaikan secara eksplisit pada kalimat pertama paragraf ke-2, “serah terima pengurus OSIS pada hari ini merupakann bagian dari realisasi ketentuan organisasi yang tertuang dalam AD dan ART, baik MPK maupun OSIS.”
2. Tujuan Berpidato
Ada 5 macam tujuan berpidato, yaitu sebagai berikut :
a. Memotivasi : menyemangati / mendorong moral pendengar.
b. Mempersuasi : mempengaruhi keyakinan / pikiran pendengar.
c. Melakukan tindakan : mengajak pendengar melakukan suatu tindakan.
d. Menginformasikan : menambah pengetahuan pendengar.
e. Menghibur : menggembirakan pendengar.

3. Bagian – bagian naskah pidato
Secara garis besar, naskah pidato berisi hal sebagai berikut :
a. Salam pembuka
b. Pendahuluan / bagian awal : pengantar kearah pokok materi pidato.
c. Isi / inti pidato : berisi uraian yang perlu disampaikan.
d. Keimpulan / bagian akhir : kesimpulan isi pidato.
a. Salam pembuka
Salam pembuka diungkapkan pada bagian awal naskah pidato. Biasanya salam pembuka berisi ucapan salam dari pembicara kepada pendengar, baik berupa ucapan salam umum maupun salam keagamaan, sebagai ungkapan kesopanan.
Pada contoh naskah pidato tersebut, yang merupakan salam pembuka adalah :
Bapak Kepala Sekolah yang kami hormati,
Bapak Pembina OSIS yang kami hormati,
Bapak Ibu Guru yang kami hormati,
Rekan – rekan Pengurus MPK dan Pengurus OSIS yang kami sayangi,
Marilah kita panjatkan puji syukur kita kepada Tuhan yang Mahamurah atas segala rahmat yang telah dilimpahkannya kepada kita, terutama rahmat iman dan kekatan. Kami bersyukur kepada Tuhan dan mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada Bapak Kepala Sekolah . . . .

b. Bagian awal naskah pidato
Bagian ini merupakan awal penampilan orator dan biasanya sangat menantukan penamplan berikutnya. Hendaknya, pembuka pidato dibuat semenarik mungkin dan tidak bertele-tele. Bagian ini berfungsi sebagai pengantar untuk menuju ke pokok masalah yang dikemukakan dalam pidato. Bagian ini diperllukan agar pendengar mudah dalam mengikuti alur bicara pembicara.
Contoh bagian awal naskah pidato tersebut adalah :
Serah terima pengurus OSIS pada hari ini merupakan begian dari realisasi ketentuan organisasi yang tertuang dalam AD dan ART, baik MPK maupun OSIS. Berdasarkan kurun waktu kepengurusan yang sudah ditentukan, maka pada hari ini dilaksanakanlah serah terima kepengurusan OSIS tersebut.

c. Bagian isi naskah pidato
Bagian isi merupakan bagian inti naskah pidato : tempat pembicara mengemukakan pokok pernmasalah pidatonya. Isi pidato yang baik adalh yang sesuai dengan tema dan tujuan pidato. Penyusun naskah pidato hendaknya memerhatikan tema dan menyiapkan kerangka secara cermat.
Contoh isi dari naskah pidato tersebut adalah:
Serah terima jabatan ini sekaligus merupakan pengalihan tanggung jawab dan tugas dari pengurus lama kepada pengurus baru. Oleh karena itu, untuk teman – teman pengurus baru, kami ucapkan selamat menyongsong tugas dan melanjutkan atau membaharui program kerja yang pernah kami laksanakan. Kami berkeyakinan bahwa melalui semangat kebersamaan, segala kesulitan pasti teratasi.

d. Bagian akhir naskah pidato
Bagian ini merupakan kesimpulan atau bagian penutup pidato.
Contoh penutup dari naskah pidato di atas adalah :
Akhirnya, atas segala bimbingan, perhatian, dan kerja sama dari semua unsur sekolah, kami ucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya.

Menyusun teks pidato berdasarkan kerangka

1. Metode berpidato
Untuk menyajikan pidato, ada empat metode penyajian yang populer, seperti yang diuraikan di bawah ini.
a. Metode Impromtu (spontan) : pidato yang dilakukan secara mendadak, tanpa persiapan. Metode ini sering dipakai ketika seseorang harus memberikan pidato tanpa tahu sebelumnya.
b. Metode hafalan : pidato dilakukan dengan persiapan naskah lengkap yang dihafalkan kata demi kata.
c. Metode naskah : dilakukan denga membaca naskah.
d. Metode ekstemporan : dilakukan dengan membawa catatan pokok – pokok pidato, lalu pembicara menyampaikannya dengan kata – katanya sendiri di atas mimbar.

2. Penyusunan kerangka pidato
Dalam pidato dengan metode naskah, sebelumnya orator harus menyusun kerangka pidato. Berikut ini fungsi kerangka pidato.
a. Memberikan gambaran susunan naskah pidato secara keseluruhan.
b. Memudahkan pengembangan kerangka menjadi naskah pidato.
c. Memungkinkan naskah pidato tersusun secara sistematis dan terarah.
d. Mencegah terjadinya pengulangan pembahasan pokok permasalahan.
e. Member peluang lebih besar dalam mewujudkan tujuan dan sasaran pidato yang diinginkan.

3. Mengembangkan isi pidato dari kerangka yang telah dipersiapkan
Kerangka pidato yang dipersiapkan sebelumnya di depan pendengar dapat dipandang tulang rangka suatu pidato. Bahasa yang digunakan dalam mengenbangkan pidato itu pada waktu menyampaikannya sebagai daging yang membungkus tulang rangka itu. Daging itulah yang akan memberikan keindahan terhadap pidato, dan itu pula yang menyebabkan pidato itu menarik.
Gaya bahasa lisan biasanya berisi kalimat lebih pendek dan tidak seresmi bahasa tertulis. Pembicara harus berusaha menggunakan kalimat yang pendek diselingi dengan berbagai kalimat rangkuman dan kalimat peralihan. Pembicara dapat menggunakan kalimat tak lengkap, kata seru, bahkan mengulangi ungkapan secara menyeluruh. Pertanyaan retorik dan jeda merupakan petunjuk kepada pendengar tentang tekanan yang diberikan oleh pembicara.
Kerangka pidato biasanya berisi tiga bagian : bagian pendahuluan, isi, dan penutup. Ingatlah bahwa bagian pendahuluan merupakan pengantar terhadap isi pidato. Bagian pendahuluan itulah yang akan memperlancar perpindahan dari apa yang telah menjadi pikiran pendengar sebelumnya kepada apa yang harus dipikirkan pendengar menurut keinginan pembicara. Bagian pendahuluan ini bermacam – macam, panjang, bentuk dan tujuannya. Ini tergantung pada tujuan pidato itu. Panjangnya biasanya antara satu kalimat sampai sepersepuluh isi pidato itu keseluruhan. Bagian pendahuluan dari suatu pidato ditujukan untuk mempersiapkan pendengar baik emosi maupun pikirannya menerima apa yang akan dikemukakan pembicara dalam bagian isi pidatonya itu.
Bagian isi pidato merupakan gagasan pokok yang ingin disampaikan pembicara. Bagian tertentu dari isi pidato itu memerlukan ilustrasi/ contoh. Contoh itu dapat diambil pembicara dari pengalamannya sendiri, dari sejarah, fiksi atau contoh yang dibuat sendiri yang sifatnya dugaan. Contoh itu mungkin umum dan mungkin pun khusus sifatnya. Pengembangan isi pidato sejalan dengan tujuan pidato, bahan yang disajikan, dan para pendengar yang dihadapi. Bagian penutup sebuah pidato merupakan kunci dari keseluruhan isi pidato. Bagian penutup suatu pidato mungkin hanya berupa satu kalimat mungkin pula lebih. Harus jelas dan sudah dirancang lebih dahulu.

1 komentar: